Selasa, 16 Agustus 2011

“LUNGGWIK MUSIK LOKAL ORANG PEGUNUNGAN TENGAH”

webby yikwa

LUN'GGIK ROTS TOLIKARA

“LUNGGWIK MUSIK LOKAL ORANG PEGUNUNGAN TENGAH”
Lunggwik (Pikon) Bagi Orang Yang Menggenakannya
Asal mula lunggwik (pikon), Tidak semua orang tauh, termasuk mereka yang menggenakannya. Menurut WEBBY YIKWA seorang mahasiswa asal pedalaman kabupaten tolikara yang dulu pernah meneliti suku dani tentang Noken dan Koteka lunggwik (pikon) berasal dari orang yang menggenakannya itu sendiri tidak ada lunggwik (pikon) impor konon demikian.
Kalau dibicarakan tentang asal usunya,ternyata tidak ada sejarah yang unik didengar dan tidak ada orang pembuatnya, sehingga sejarah tentang lunggwik (pikon) ini hanya dibicarakan lewat cerita rakyat atau cerita dongen, kemudian jikalau kita mendengarkan cerita ini ternyata ada rasa kepercayahan timbul, sehingga pendengar yadi yakin dan percaya bahwa cerita ini bukan sebuah opini tetapi memang fakta. Berikut liputan cerita.
Cerita ini diangkat dari Bapak YUSUP YIKWA seorang budayawan dan juga seorang mantri belanda yang pernah melayani masyarakat mulai dari. Karubaga, kanggime, kembu, tiom, bogolakme, pirime, sampai di merauke, asmat, pante kasuari, dan terakhirnya di bupul. Dari tahun 60-an hingga tahun 2010 masa pelayanan, tugas dan kewajiban sorang mantri
“Katanya tidak ada seorang ahli pembuat lunggwik (pikon) tetapi hanya timbul dari orang yang menggenakannya itu sendiri, pada suhatu hari seorang Bapa sebagai kepla rumah tangga berbuat salah yaitu (maluk) yang mengakibatkan darah (ap amiya). Bapa tersebut membunuh seseorang panglima perang termasuk sahabatnya, kemudian diusirlah seorang bapa itu, pergi meninggalkan kampung halamannya karena sanak saudara tiad yang pedulih sesamanya seorang bapa itu pergi dan mendiami disuatu lembah berbukit – bukit karena tiada orang yang. disampingnya bapa tersebut mencoba mulai berkomunikasih dengan binatang – binatang yang berkelihara di sekitarnya berulang – ulang kali sayangnya karena tidak ada yang bisa menjawab, bapa tersebit hannya bisa mengafal sedikit – demi sedikit suara binatang tersebut. Kemudian pada suhatu hari dengan perkembangan pola pemikiran bapa yang tadinya maka, pada waktu bapa diusir dari kampung halamannya hannya membawa sebua tongkat yaitu “pinde” (sejenis bambu tetapi, hannya bangsa kecil). Yang tumbuh subur di pinggir rumahnya kemudian bapa tadinya memotong dan mencoba membuat sebua alat musik, ternyata alat musik yang tadinya bapa buat itu jadi kemudian mencoba untuk memainkan ternyata suaranya nyaring dan bunyinya enak didengar dari situlah bapa tersebut bisa memainkan lebih yang mengherankan lagi tadinya bapa meniru semua suara binatang bisa mengucapkan lewat alat musik yang sudah buat tadi dari situlah alat tersebut dinamakan “LUNGGWIK (Pikon)” Yang kini menjadi alat musik lokal asal papua di pegunungan tengah. Itulah cerita singkat tentang lunggwik atau dalam kamus bahasa indonesia menjadi pikon.
“KELEBIHAN LUNGGWIK”
* Bisa meniru semua suara binatang
* Bahannya dibuat dari bahan lokal
* Cara buat tidak terlalu sulit
* Mudah dimainkan
* Sinar tidak ada, hannya cabang tiga yang disebut, dua indukan dan satu anak (ogoba, agalo, agaluk manggu olo).
“KELEMAHAN LUNGGWIK”
* Yang bisa buat lunggwik (pikon) hannya orang tertentu saja
* Yang bisa main hannya orang – orang tertentu
* Lunggwik (pikon) hanya bisa dimainkan seorang pria
“BAHAN – BAHAN”
* Pinde sejenis bambu ± 10 Cm
* Pisau/katrek
* Amplah halus
* Tali, sepotong benang dari sisa ibu – ibu membuat noken atau Sali
FUNGSI PINDE (sejenis bambu tetapi bangsa kecil)
* Untuk membuat lunggwik (pikon)
* Untuk membuat lantai di honai
* Untuk membuat anak panah
* Dan juga pisau lokal
* Untuk memberikan kabar kepada teman atau saudara memakai isyarat “lunggwik” tetang kewaspadaan terhadap musuh.
NAMA LUNGGWIK (PIKON)
Nama lunggwik (pikon) dikarang sahat menemukan sampai hingga generasi penerusnya yaitu anak – anak muda, sampai sahat ini nama lunggwik (pikon) sudah terkenal dan juga menjadi salah satu simbol bagi orang yang menggenakannya pada zaman modern ini para pemuda penerus musik lokal lunggwik (pikon) dinamakan lunggwi salah satu “group band” hingga lebih heran lagi para wisatawan yang turun di lembah baliem wamena. Langsung merekam dengan alat media dan merekapun membelinya untuk gantungan perhiasan atau untuk rekoleksi di rumah mereka dan membawa pulang ke negerinya untuk oleh – oleh kepada saudaranya sekalian bukti bahwa mereka sudah sampai di tanah papua bagian lembah baliem.
TENTANG PENULIS
30012011546T43QTY.jpg
Penulis sejarah singkat tentang lunggwik (pikon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar